Sabtu, 21 Januari 2012

Musik

Music Resources
  • Burgmuller   ( 1 Article )
  • Hate Classical Music   ( 1 Article )


    Meskipun mendengarkan lagu Klasik pada umur dini diyakinin dapat mengembangkan kepandaian dan kejeniusan anak, tidak semua orang menyenangi lagu Klasik.  Beberapa dari mereka menyebut laku Klasik membosankan, menyebabkan kantuk dan kurang bervariasi.
    Anggapan ini tentunya salah. Karena lagu Klasik sendiri dapat dibagi menjadi 4 jaman, yaitu jaman Baroque, Classical, Romantic dan Modern. Jadi tidak ada alasan yang mengatakan bahwa lagu Klasik kedengarannya sama semua. Karena tiap jaman (sesuai dengan abadnya) mempunyai ciri tersendiri dan sesuai dengan komposer pada jaman tersebut.
    Sekolah Musik Duta Nada sangat mementingkan murid untuk AKTIF MENDENGARKAN LAGU KLASIK secara reguler. Dari pengalaman bertahun-tahun mengajar,  kami menemukan bahwa murid yang jarang sekali mendengarkan lagu Klasik sangat lemah di AURAL SKILLS. Skills ini adalah kemampuan murid untuk memberikan Pitch kepada beberapa nada, CLAPPING sesuai dengan rhythm dan pulse lagu, memahami PERGANTIAN DINAMIK LAGU (contoh crecendo, diminuendo, staccato atau legato), dan mengerti dari ilustrasi lagu secara keseluruhan.
    Untuk memberikan fasilitas ini, Sekolah Musik memberikan kumpulan lagu KLASIK yang enak didengar, bahkan oleh orang yang TIDAK MENYUKAI lagu Klasik. Lagu ini telah dipilih dengan tepat oleh ahlinya.  Untuk itu silahkan mendengarkan dan me-DOWNLOADNYA....

    Go to -->>Koleksi Lagu Klasik - For Those Who Hate Classical Music<<--

    Musik "Klasik" dikenal dapat me-aktifkan dan menyeimbangkan otak bagian kanan dan kiri. Salah satu komposer yang terkenal adalah Mozart.  Sudah banyak bukti anak yang sering mendengarkan musik klasik lebih mempunyai prestasi disekolah. Untuk memberikan hadiah kepada putra putri anda, dapatkan album Mozart dibawah ini yang dapat anda beli dari Amazon (dengan credit card) dan lebih murah 40% karena anda langsung download dalam versi MP3.


    Ads on: Special HTML


    Musik "Klasik" dikenal dapat me-aktifkan dan menyeimbangkan otak bagian kanan dan kiri. Salah satu komposer yang terkenal adalah Mozart.  Sudah banyak bukti anak yang sering mendengarkan musik klasik lebih mempunyai prestasi disekolah. Untuk memberikan hadiah kepada putra putri anda, dapatkan album Mozart dibawah ini yang dapat anda beli dari Amazon (dengan credit card) dan lebih murah 40% karena anda langsung download dalam versi MP3.


    Ads on: Special HTML




    Belajar Musik - Harus Berapa Lama? PDF Print E-mail
    belajar musik
    Banyak orang tua ingin anaknya dapat memainkan alat musik, karena diujung abad 21 ini, hampir 80% generasi mendatang nantinya dapat memainkan salah satu alat musik dengan baik. Bagaimana tidak ? Hampir semua sekolah mempunyai ekskul (ekstrak kurikuler) atau tambahan pelajaran musik.
    Tidak dapat dipungkiri, keahlian bermain musik adalah suatu “keahlian” yang penting untuk anak-anak kita pada waktu mereka dewasa. Apabila tidak, mereka bisa tidak PEDE dengan teman-temannya alias kehilangan kepercayaan diri… Maka itu, “BELAJAR MUSIK” adalah kewajiban dari generasi sekarang.
    Pertanyaanya adalah apakah hanya cukup belajar musik mengikuti ekskul di sekolah ? Jawabannya adalah “TIDAK”. Hal ini karena ekskul di sekolah hanya memberikan dasar bermain musik dan biasanya untuk ensemble musik (tidak untuk solo). Murid tidak diberikan keahlian bermain musik yang mendalam, atau istilahnya hanya kulitnya saja. Yang penting, anak dapat memainkan beberapa lagu yang sederhana, dan dimainkan ensemble sehingga musik enak didengar.
    Bagi orang tua yang mengetahui hal diatas, mereka memasukkan anaknya belajar musik privat yang sering dijumpai sekarang adalah memasukkan anaknya untuk belajar piano privat. Tidak dapat dipungkiri, alat musik piano adalah RAJANYA INSTRUMEN musik.  Rentang not instrumen piano paling komplit dari instrument lainnya (6.5 oktaf).  Selain itu, apabila anak mempelajari piano sebagai instrumen utama, maka dia akan dengan mudah belajar instrument musik lainnya seperti gitar, biola atau alat tiup.
    Untuk belajar alat musik secara serius, anak perlu belajar membaca not balok. Belajar membaca not balok akan mempunyai keuntungan yang luar biasa, karena karya komposer-komposer besar seperti J. Bach, Mozart, Chopin, dan komposer besar lainnya; semuanya ditulis dengan not balok. Bahkan karya musik modern seperti Jazz, Pop, Rock –  dan musik bioskop seperti: Walt Disney,  semuanya ditulis dengan notasi not balok. Maka itu, membaca not balok adalah pengertian dasar yang jangan sampai dilewatkan oleh putra/putrid kita(jangan sampai Guru memberikan pengajaran dengan not angka – do, re mi -> karena hal ini adalah pelajaran kuno dan anak tidak akan mencapai level atau tingkatan berikutnya).
    Ada yang bertanya, berapa lama anak saya harus belajar musik? Jawaban ini semuanya tergantung dari individu anak masing-masing. Dari pengalaman kami di Sekolah Musik Duta Nada, tiap anak mempunyai daya serap materi dan kapasitas motorik yang berbeda (maka itu pelajaran musik privat sangat dianjurkan).  Tetapi pada dasarnya grade Prepatory adalah 9-12 bulan, dan kemudian tiap gradenya ditempuh dalam 1-1.5 tahun tergantung dari rajin atau tidaknya latihan dirumah serta pekerjaan sekolah lainnya (adanya ujian akhir tahun dsb) -->> baca 5 hal yang wajib diketahui oleh orangtua murid <<--
    Kami juga menganjurkan murid untuk belajar musik sampai MINIMUM GRADE 5, dengan kualitas ujian setara dengan ABRSM atau Royal School (jangan mengikuti ujian musik yang diadakan oleh kursus musik lokal yang tidak mempunyai standarisasi).   Apabila murid telah mencapai Grade 5 ABRSM, tentunya dia telah dapat membaca not dengan baik serta motorik dan jari-jari telah terlatih sedemikian rupa. Sehingga, meskipun belajar musik pada waktu itu berhenti, pada waktu umur dewasa, sewaktu waktu akan dapat melanjutkan belajar musiknya.  Prakiraan belajar musik sampai mencapai Grade 5 yaitu sekitar 6-7 tahun.

    Beda "Main Musik" dan "Belajar Musik" PDF Print E-mail
    music notes
    Masih ada OrangTua murid berpendapat bahwa yang penting anaknya dapat "Main Musik".  Maka itu anak harus "Fun" pada proses belajar musiknya.  Pendapat ini tidak salah, tetapi apabila ditelaah, tidak 100% benar.

    Hampir semua orang dapat "main musik". Sebagai contoh untuk memainkan instrumen gitar, seseorang cukup dalam waktu 15 menit belajar 3 accord (chords) yaitu C, F, G ; dan dia telah dapat main gitar untuk mengiringi orang bernyanyi.

    "Main musik" dikategorikan seseorang "pada pokoknya" dapat memainkan instrumen musik tanpa melihat kualitas permainan.  Biasanya cukup memainkan lagu yang mudah dan sangat sederhana. Apabila diteliti, teknik penjarian dan interpretasi lagu tidak diperhatikan atau dilakukan. Dengan kata lain, "main musik"= "memainkan instrumen dengan asal bunyi".

    "Belajar musik" mempunyai konotasi belajar memainkan instrumen musik dengan benar. Seseorang harus mempelajari duduk dengan posisi yang benar (atau memegang instrumen musik),  dapat membaca not balok, mengetahui dinamik lagu (forte/keras atau piano/lembut),  mengetahui sejarah musik dan nama komposer, serta mengetahui teori musik.

    "Main musik" dapat ditempuh dengan waktu yang sangat singkat, karena yang penting asal bisa, tetapi "belajar musik" ditempuh dengan waktu yang cukup lama, bahkan bisa bertahun-tahun untuk mencapai permainan yang baik. Anda tentunya dapat menebak, bahwa "belajar musik" akan membuahkan murid/anak yang trampil dan mempunyai kualitas yang sangat berbeda dibanding dengan teman-temannya yang hanya asal "main musik" saja.

    Banyak kursus atau sekolah musik yang memberikan pelajaran "main musik". Artinya, murid bermain musik "asal bunyi" tanpa melakukan metode yang benar. Apabila di test, murid tersebut sangat jauh dibawah rata-rata benchmark (benchmark international standard adalah ujian ABRSM/Royal).

    Pengajaran di Sekolah Musik Duta Nada adalah dengan metode "Belajar Musik". Murid belajar membaca not balok, mengetahui rhythm, duduk dengan posisi benar, mengetahui dinamik, nama komposer dan teori musik (baca beda kursus musik dan sekolah musik).  Semua murid dari sekolah musik Duta Nada wajib melakukan repertoire class (studio konser) 2 kali setahun dan annual konser. Ujian dilakukan oleh ABRSM/Royal dimana penguji datang dari London, UK sehingga murid mendapatkan International Standard.  Sertifikat yang didapat diakui dan disamakan statusnya oleh negara lainnya seperti Singapore, Malaysia, Hongkong, Thailand serta di Eropa dan Australia. Anda sebagai orangtua murid tentunya harus memilih anak untuk "BELAJAR MUSIK"  , karena apabila tidak anak Anda tidak saja buang waktu, tetapi mempunyai kualitas bermain musik yang rendah dan asal bunyi....


    Beda Kursus Musik dan Sekolah Musik PDF Print E-mail
    kursus vs sekolah musik
    Seiring dengan perkembangan industri musik yang makin pesat, maka makin marak kursus musik di berbagai kota metropolitan, khususnya Jakarta. Musik memang sudah menjadi bagian dari hidup manusia dan tidak dapat dipisahkan.  Musik konon memberikan efek yang bagus terhadap keseimbangan otak kanan dan kiri.  Dengan musik, diyakini anak menjadi lebih pintar dan mudah bergaul. Ingat kepada Mozart efek?

    Namun Anda jangan keliru. Sekolah musik tidaklah sama dengan kursus musik. Mungkin kita banyak menemukan spanduk atau baliho tentang suatu tempat yang menamakan diri mereka sekolah musik sementara kapasitasnya hanyalah sebatas kursus musik saja. Mungkin perbedaan antara sekolah musik dan kursus musik di bawah ini bisa membantu Anda.

    1. Sekolah musik mempunyai ujian yang berjenjang sedangkan kursus musik tidak.
    Sekolah musik mempunyai ujian yang berjenjang dan sudah pasti. Pada tiap ujian ada requirements atau apa yang diujikan. Sedangkan kursus musik biasanya hanya mengajarkan anak untuk dapat bisa bermain instrumen saja, tanpa ada ujian yang jelas. Apabila ada ujian, itupun dilakukannya sendiri tanpa ada persyaratan yang jelas. (catatan: Sekolah musik Duta Nada mengikuti ujian ABRSM/Royal dari London, UK. Semua penguji dikirim dari UK dan memberikan ijazah resmi dengan taraf internasional).

    2. Sekolah musik memberikan pelajaran Praktek dan Teori
    Biasanya kursus musik tidak memberikan pelajaran teori, tetapi hanya praktek saja. Apabila ada teori, itupun cuma asal lewat dan diberikan bersamaan dengan praktek dan tanpa buku.  Nah, sekolah musik sudah harus pasti memberikan pelajaran teori dan inipun mempunyai buku dan kurikulum khusus. Pelajaran teori diberikan dengan tujuan supaya murid bisa membaca not dengan baik. (catatan: sekolah musik Duta Nada memberikan pelajaran teori sesuai dengan ujian ABRSM. Ada buku khusus dan kurikulum khusus untuk pelajaran teori ini).

    3.  Sekolah musik mengajarkan "making music" atau bermain musik dengan indah.
    "Pokoknya asal bisa main musik", ini adalah salah satu mantra dari kursus musik. Hal ini tidak akan terjadi pada sekolah musik. "Making beautiful music" adalah tujuan utama dari sekolah musik terhadap para murid. Sekolah musik yang baik tidak akan membiarkan murid bermain lagu secara mekanik dan tanpa perasaan. Yang benar adalah murid harus memainkan lagu sesuai dengan kemauan komposer, apabila lembut (piano) ya dimainkan dengan lembut penuh perasaan, dan apabila keras (forte) harus dimainkan dengan semangat.

    Nah, anda sudah tahu bukan perbedaan yang nyata antara kursus musik dan sekolah musik? Maka itu, jangan salah memilih. Karena anda akan membuang waktu anak dan tentunya uang anda.....]

    Bagaimana menggunakan kode musik untuk mempercepat membaca notasi not balok (video) PDF Print E-mail



    Kode musik (music code) dapat digunakan untuk mempercepat membaca notasi not balok  kepada murid. Cara sederhana ini hanya menggunakan 7abjad; huruf A sampai G.
    Brandie Suchevich (guru musik) memberikan cara mudah dan sederhana untuk membantu para guru dan orangtua murid membimbing murid/anak supaya dapat membaca notasi not balok dengan cepat menggunakan kode musik (music code).

    Untuk memulainya, anda dapat menggunakan white board berukuran 40x20cm atau kertas kosong A4 dan spidol. Kode musik adalah rangkaian kata dengan menggunakan abjad A-G. 

    Sebagai contoh, anda membuat kalimat “I have a mom and …..”. Mintalah murid untuk mengisi titik-titik tersebut.  Jawabannya adalah tentunya DAD.

    Anda juga dapat membuat variasi lebih lanjut. Sebagai contoh kalimat: “I looked at my face in the mirror, F A C E -> atau “I put my book in the bag, B A G. 

    Pada white board atau kertas kosong, kalimat tersebut anda kombinasikan dengan garis birama (staff), yaitu lima garis lurus untuk menulis notasi not balok.  Latihan ini dapat ditingkatkan pada kalimat dan kata yang lebih kompleks, sehingga kode musik menjadi lebih panjang dan kompleks (mempunyai huruf lebih banyak).

    Cara ini tentunya ditujukan bagi murid/anak yang dapat berbicara dan menulis bahasa Inggris dengan baik. Seperti yang kita ketahui, cukup banyak murid yang sekolah di national plus school, sehingga bahasa Inggris bukanlah sebuah halangan besar untuk dapat me-implementasikan cara kode musik ini.  Untuk mendapatkan detilnya, anda dapat melihat videonya.


    Beda Kursus Musik dan Sekolah Musik PDF Print E-mail
    kursus vs sekolah musik
    Seiring dengan perkembangan industri musik yang makin pesat, maka makin marak kursus musik di berbagai kota metropolitan, khususnya Jakarta. Musik memang sudah menjadi bagian dari hidup manusia dan tidak dapat dipisahkan.  Musik konon memberikan efek yang bagus terhadap keseimbangan otak kanan dan kiri.  Dengan musik, diyakini anak menjadi lebih pintar dan mudah bergaul. Ingat kepada Mozart efek?

    Namun Anda jangan keliru. Sekolah musik tidaklah sama dengan kursus musik. Mungkin kita banyak menemukan spanduk atau baliho tentang suatu tempat yang menamakan diri mereka sekolah musik sementara kapasitasnya hanyalah sebatas kursus musik saja. Mungkin perbedaan antara sekolah musik dan kursus musik di bawah ini bisa membantu Anda.

    1. Sekolah musik mempunyai ujian yang berjenjang sedangkan kursus musik tidak.
    Sekolah musik mempunyai ujian yang berjenjang dan sudah pasti. Pada tiap ujian ada requirements atau apa yang diujikan. Sedangkan kursus musik biasanya hanya mengajarkan anak untuk dapat bisa bermain instrumen saja, tanpa ada ujian yang jelas. Apabila ada ujian, itupun dilakukannya sendiri tanpa ada persyaratan yang jelas. (catatan: Sekolah musik Duta Nada mengikuti ujian ABRSM/Royal dari London, UK. Semua penguji dikirim dari UK dan memberikan ijazah resmi dengan taraf internasional).

    2. Sekolah musik memberikan pelajaran Praktek dan Teori
    Biasanya kursus musik tidak memberikan pelajaran teori, tetapi hanya praktek saja. Apabila ada teori, itupun cuma asal lewat dan diberikan bersamaan dengan praktek dan tanpa buku.  Nah, sekolah musik sudah harus pasti memberikan pelajaran teori dan inipun mempunyai buku dan kurikulum khusus. Pelajaran teori diberikan dengan tujuan supaya murid bisa membaca not dengan baik. (catatan: sekolah musik Duta Nada memberikan pelajaran teori sesuai dengan ujian ABRSM. Ada buku khusus dan kurikulum khusus untuk pelajaran teori ini).

    3.  Sekolah musik mengajarkan "making music" atau bermain musik dengan indah.
    "Pokoknya asal bisa main musik", ini adalah salah satu mantra dari kursus musik. Hal ini tidak akan terjadi pada sekolah musik. "Making beautiful music" adalah tujuan utama dari sekolah musik terhadap para murid. Sekolah musik yang baik tidak akan membiarkan murid bermain lagu secara mekanik dan tanpa perasaan. Yang benar adalah murid harus memainkan lagu sesuai dengan kemauan komposer, apabila lembut (piano) ya dimainkan dengan lembut penuh perasaan, dan apabila keras (forte) harus dimainkan dengan semangat.

    Nah, anda sudah tahu bukan perbedaan yang nyata antara kursus musik dan sekolah musik? Maka itu, jangan salah memilih. Karena anda akan membuang waktu anak dan tentunya uang anda.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar